11 September 2007

Ramadhan dan Open Source

Sebentar lagi bulan suci ramadhan datang. Sesuai tujuannya,selama bulan ini kita diberikan berbagai bonus dan kemudahan dalam menjalankan amal ibadah. Dosa-dosa diampuni. Pintu taubat dibuka lebar-lebar. Sampai-sampai syetan aja dibelenggu.

Nah,bagi pengguna komputer tentunya ini merupakan momen yang baik untuk bertaubat dari menggunakan barang-barang ilegal yang belum/tidak jelas kehalalannya. Sebut saja yang paling gampang pemakaian software pirate edition, alias bajakan. Apalagi bagi para pekerja dan pelajar yang menggunaka n komputer. Bisa-bisa nanti rizki dan ilmunya tidak barokah. Kan sayang..


Nah, mari di bulan ramadhan ini kita bersama-sama bertaubat dari yang demikian. Tentunya taubat ini dilakukan karena alasan banyaknya software2 yang tidak bajakan yang ternyata malah bisa didapatkan secara murah, bahkan gratis. Bukankan alasan selama ini kita menggunakan software bajakan karena harganya yang murah. Dari pada menggunakan bajakan (ilegal) murah, mendingan legal gratis.

Sebagai wujud nyatanya, software2 legal murah/gratis tersebut biasanya bersifat open source, yang berarti kode sumbernya terbuka/disertakan. Contoh yang sedang marak belakangan ini adalah Linux. Hampir semua jenis dan varian Linux bisa didapatkan secara gratis. Bisa copy CD to CD. Bandingkan dengan software proprietary (berbayar) yang biasanya bersifat closed source dan prilaku copy CD to CD menjadi ilegal, alias membajak.

Mari kita renungkan bersama. Alternatif open source ternyata memberikan kelebihan lain. Kita bisa sambil beramal membantu saudara-saudara kita yang tidak bisa membeli software proprietary dengan membagi-bagikan CD software gratis, berbagi ilmu tentang kode program, menyediakan dana lebih untuk berinfaq dan shadaqah. Bukankah ini hal yang menarik??

Petunjuk itu memang tidak datang begitu saja. Diperlukan usaha dan kerja keras untuk mendapatkannya. Jika usaha kita minim, maka minim pula petunjuk yang kita dapatkan. Sekarang solusi atas software bajakan telah di depan mata. Tinggal keberanian kita untuk menggapai, mencoba, dan mengaplikasikannya. Mumpung syetan-syetan sedang dibelenggu dan pahala dilipatgandakan. Apalagi yang kita tunggu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar